Menyelisik Asal Suara


“Keberadaan ‘suara’ itu misteri.” Ungkap Pak Maryan, guru les vokal saya. Agaknya saya tergelitik untuk mencari tahu, mengapa kita bisa bersuara? Tempat adanya suara itu sebenarnya tidak ada, lalu dari mana sesungguhnya suara itu berada?

Let we think about this guys...
Saat ruh seseorang sudah lepas dari jasad, suara sudah tidak bisa lagi berbunyi. Lalu apa gerangan fungsi suara yang Allah berikan kepada kita?
Selama ruh masih dikandung badan, kita sibuk membicarakan keburukan, asyik mengolok, dan tidak sadar bahwa jasad ada batas masa pakainya.
Mengapa “suara” tidak kita gunakan untuk menyuarakan kebaikan, saling cinta kasih, saling memuji, dan masih banyak hal baik yang dapat kita lakukan selama kita dapat bersuara?
Hmm ... sejenak saya merenung, benar juga ya yang diceritakan Pak Maryan usai mengajari saya teknik vokal.

Mengenali keberadaan Tuhan itu mutlak. Bernyanyi pun dapat menarik rasional kita pada ke-Tuhanan –bila mau memfungsikan akal yang oleh Tuhan diciptakan untuk membaca ayat-ayat qouniyah-Nya. Ya hanya ilmu An-Nubuwah yang dibawa Bapak Kyai Tanjung yang dapat menjelaskan akan hal ini. Coba deh tanya langsung ke Beliau.

9 comments:

  1. Too short man...! Kamu bisa cerita banyak hal tentang ini lho padahal... Terlalu singkat, belajar mengembangkan ide sekecil apapun. Biar maknyuss...!

    Oh iya, glosarium: Memfungsikan seharusnya "mefungsikan"

    ReplyDelete
  2. Hehe, iya Mas Arif.
    Terimakasih masukannya...
    Siap, saya siap belajar lagi.

    ReplyDelete
  3. Iya. Bener. Kurang panjang...Idenya menarik, bikin penasaran orang, tapi penyampaiannya juga kurang dalam, gak informatif dan gak persuasif. Mnurutku bagus dan benar sekali jika ini buat blog pribadi tapi kurang sekali untuk seorang penulis. Mantap bro ....

    ReplyDelete
  4. Mas Arif dan Farid, aku tunggu komen selanjutnya...

    ReplyDelete