“Keberadaan ‘suara’
itu misteri.” Ungkap Pak Maryan, guru les vokal saya. Agaknya saya tergelitik
untuk mencari tahu, mengapa kita bisa bersuara? Tempat adanya suara itu
sebenarnya tidak ada, lalu dari mana sesungguhnya suara itu berada?
Let we think
about this guys...
Saat ruh
seseorang sudah lepas dari jasad, suara sudah tidak bisa lagi berbunyi. Lalu
apa gerangan fungsi suara yang Allah berikan kepada kita?
Selama ruh masih
dikandung badan, kita sibuk membicarakan keburukan, asyik mengolok, dan tidak
sadar bahwa jasad ada batas masa pakainya.
Mengapa “suara”
tidak kita gunakan untuk menyuarakan kebaikan, saling cinta kasih, saling
memuji, dan masih banyak hal baik yang dapat kita lakukan selama kita dapat
bersuara?
Hmm ... sejenak
saya merenung, benar juga ya yang diceritakan Pak Maryan usai mengajari saya
teknik vokal.
Mengenali
keberadaan Tuhan itu mutlak. Bernyanyi pun dapat menarik rasional kita pada
ke-Tuhanan –bila mau memfungsikan akal yang oleh Tuhan diciptakan untuk membaca
ayat-ayat qouniyah-Nya. Ya hanya ilmu An-Nubuwah yang dibawa
Bapak Kyai Tanjung yang dapat menjelaskan akan hal ini. Coba deh tanya langsung
ke Beliau.
Too short man...! Kamu bisa cerita banyak hal tentang ini lho padahal... Terlalu singkat, belajar mengembangkan ide sekecil apapun. Biar maknyuss...!
ReplyDeleteOh iya, glosarium: Memfungsikan seharusnya "mefungsikan"
Tambahan : kyai --> kiai
DeleteIya rid :)
Deletetrimakasih atas masukannya mas
DeleteHehe, iya Mas Arif.
ReplyDeleteTerimakasih masukannya...
Siap, saya siap belajar lagi.
Iya. Bener. Kurang panjang...Idenya menarik, bikin penasaran orang, tapi penyampaiannya juga kurang dalam, gak informatif dan gak persuasif. Mnurutku bagus dan benar sekali jika ini buat blog pribadi tapi kurang sekali untuk seorang penulis. Mantap bro ....
ReplyDeleteTerimakasih, komentar yang sangat membangun.
DeleteTerimakasih semuanya...
ReplyDeleteMas Arif dan Farid, aku tunggu komen selanjutnya...
ReplyDelete