Ada cerita, sebuah perjalanan hidup seorang pemuda.
Ia lahir berbekal segala potensi yang ada, namun ada satu yang dia tidak punya.
Yaitu ilmu dan Guru penunjuk jalan di dunia.
Lalu ia mencari, melanglang buana dan mengembara.
Tak ada satupun yang tau di mana Guru itu berada
Sang Imam mahdi, begitu kata orang-orang menyebutnya.
Lalu ia menyusuri pesesir sumatra
Jangankan bertemu, mendengar desas-desus saja mana ada
Ia berbaring di bawah pohon beringin
Ia meneraka mengikuti semilir angin
Mungkin ada di timur, bisiknya dalam batin
Berangkatlah ia di hari senin
Tak ada kendaraan kala itu
Jalan kaki pilihan nomer satu
Masuk di Jakarta ia tersipu
Kemerlap megah menggugah kalbu
Namun ia ingat apa yang akan dituju
Bukan keramaian akan tetapi ilmu
Sampailah ia di kota Nganjuk
Udaranya segar dan sejuk
Jauh dari hiruk pikuk
Sepertinya ia menemukan secercah cahaya
Ia bertapa karena nestapa
Berharap tuhan memberikan hudanya
Sebab ia yakin kota ini adalah tujuannya
No comments:
Post a Comment