photo by: http://www.mirifica.net/2014/07/20/belajar-sungguh-sungguh-mengenal-tuhan-senin-21-juli/ |
All men are created
equal, semua orang diciptakan sama. Begitu penggambaran manusia dimata
Tuhan. Kita lahir tidak bisa memilih. Mau lahir dari rahim ibu yang mana, lahir
dimana, lahir tanggal berapa, semua tidak bisa memilih.
Dulu waktu kecil, saya pernah bertanya kepada ibu saya, “bu,
kata pak ustad, syurga itu di bawah telapak kaki ibu? Tapi kok di kaki ibu nggak ada apa-apanya.” Tanya saya polos.
Saat itu ibu saya hanya tersenyum dan menjawab, “suatu saat nanti kamu pasti
mengerti hakikat ibu nak.”
Guru saya, Bapak Kiai Tanjung, bilang, “ibu adalah perantara
syareat kita lahir di dunia. Sedangkan ibu (ummi)
sejatinya adalah Nabi Muhammad.” Namun, Nabi Muhammad kan jasadnya sudah
meninggal? Lalu gimana dong caranya
agar kita bisa bertemu ibu dan mendapat ridho masuk syurga?
Sekarang saya telah mendapat jawabannya. Kalau bukan karena Bapak
Kiai Tanjung, tidak mungkin saya mengetahui rahasia ini. Lets we think about this guys …
Sebelumnya saya ingin bercerita bahwa saya ini adalah anak
muda yang lahir di jaman yang serba cepat, serba instan, dll. Mungkin tidak
berbeda dengan anak muda pada umumnya yang sedang mencari jati diri dan
berharap dapat pulang dengan selamat kembali kepada Tuhan. Bedanya mungkin saya
nggak mencari Tuhan lewat google ya,
hehe. Tapi bertanya langsung kepada yang berhak menunjukkan.
Manusia ternyata bukan apa yang tampak di fisik, inti
manusia terdapat pada anfusnya. Hal ini (maaf) hanya dapat dijelaskan oleh Guru
yang hak dan sah menunjukkan, Guru yang silsilah gulowentahnya tidak pernah
terputus sejak Nabi Adam hingga hari kiamat nanti.
Saya pernah membaca surah Al A’raaf Ayat 172 tentang
Syahadatnya jiwa manusia sebelum ke Alam Dunia. “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan
keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian
terhadap jiwa mereka (seraya berfirman) “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” mereka
menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.” (Kami lakukan yang
demikian itu) agar pada hari kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya kami
(Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keEsaan Tuhan).
Namun apa yang terjadi setelah kita lahir? Kita menangis,
ternyata kita lupa. Lalu kita tumbuh besar dan membusungkan dada. Akulah yang
paling kaya, aku yang pantas dihormati, aku yang berhak mendapat kemuliaan, aku
yang paling tampan, cantik, dan sibuk menyuburkan aku aku yang lainnya. Padahal
kita lahir kewajibannya adalah mencari Tuhan kembali, dengan cara meminta ilmu
kepada Guru yang berhak dan sah menunjukkan pintunya mati. Supaya ketika
meninggal dunia dapat bersaksi dan bertemu kembali kepada Tuhan.
Unsur kejadian manusia, ternyata kita punya 4 unsur, yaitu
jasad, hati, ruh, dan rasa. Inilah hal mendasar tentang manusia. Alhamdulillah penjelasan-penjelasan
ini sudah dimudahkan mencarinya dari kajian Bapak Kiai Tanjung di Youtube. Cari
dengan kata kunci “Kiai Tanjung”
No comments:
Post a Comment